Thursday 5 May 2022

Tarung Jalanan di Indonesia Yang Semakin Ramai

Seni beladiri di Indonesia menjadi salah satu alat tarung jalanan yang paling dipelihara sampai sekarang ini. Bukan untuk menyerang orang, akan tetapi untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak diduga. Tentunya mulai dari kaum pria maupun wanita juga wajib mempelajari seni beladiri ini. 

Tarung-jalanan


Adakah jenis bela diri yang paling efektif untuk pertarungan jalanan atau real fight / street fight?

Ini pertanyaan sulit, karena memilih 1 yang terbaik dari begitu banyak jenis bela diri di dunia tentu bukan perkara gampang. Di Indonesia saja ketika artikel ini dibuat, setidaknya ada ratusan perguruan Pencak Silat yang kesemuanya memiliki tehnik sendiri-sendiri. Belum lagi bila ditambah dengan seni bela diri dari negara-negara lain daftarnya tentu semakin panjang. Kami percaya jika semua seni bela diri diciptakan bukan untuk sekedar iseng, tetapi murni untuk kepentingan self defence. Tetapi memilih bela diri yang paling efektif / The Most Effective itu sungguh sulit.


Namun diantara banyak disiplin bela diri yang ada, yang mana kira-kira yang paling banyak direkomendasikan para praktisi bela diri untuk pertarungan jalanan?


Pertanyaan ini membawa Uniklopedia mencoba menelusuri jawabannya dengan mengumpulkan pendapat para praktisi bela diri yang tersebar di beberapa website berbahasa Inggris. Dengan dibantu Google, akhirnya kami mengumpulkan pendapat-pendapat para praktisi bela diri.


Hasilnya mengejutkan sodara-sodara.

Dari pendapat puluhan para praktisi beladiri ketika ditanya beladiri apa yang paling efektif untuk real fight / street fight hampir semuanya kompak menjawab :


"Tidak Ada"


Ya, mengecewakan memang, tapi menurut mereka memang begitulah kenyataannya. Alasannya adalah faktor yang menentukan seseorang untuk dapat menang di street fight situation itu banyak, tidak hanya terletak pada bela diri itu sendiri. Ada faktor fisik, faktor mental, faktor stamina, faktor bakat, faktor pengalaman dan faktor latihan. Itu pun masih ditambah faktor eksternal seperti jumlah lawan yang dihadapi, senjata yang digunakan lawan, kemampuan bela diri lawan, dan lain sebagainya.


Ternyata faktor bela diri harus ditopang dengan faktor lain sebanyak itu. Ringkasnya para praktisi itu berpendapat efektif atau tidaknya sebuah seni bela diri sangat tergantung pada orangnya juga.


Hal ini menjelaskan kenapa ada praktisi beladiri bisa kalah berantem sama preman-preman yang nggak ngerti beladiri di jalan.


Banyak praktisi beladiri yang justru menyarankan :


"Apabila Anda tidak ingin kalah berkelahi melawan siapapun, maka solusi yang terbaik adalah jangan berkelahi dengan siapapun."

No comments:

Post a Comment

Tarung Jalan: Adrenaline Tinggi di Aspal

tarungjalan  - T arung jalan, atau yang lebih dikenal dengan street fighting, adalah bentuk pertarungan yang tidak terikat oleh aturan resmi...